Rabu, 21 November 2012

Bugis Waterpark

Makassar, Bugis Water Park di Bukit Baruga Antang yang merupakan taman bermain air terbesar di Indonesia bagian timur segera dibuka untuk umum, Selasa, 29 Mei mendatang, sekaligus digelar Soft Opening yang akan berlangsung meriah.

Marketing Manager Bugis Waterpark Adventure Makassar, Erni Asaad, dalam keterangan persnya yang diterima sumber dtrb, Minggu, 20 Mei, menjelaskan, Bugis Waterpark akan dibuka setiap hari mulai dari pukul 09.00-18.00 Wita.
“Kecuali hari Senin, pengelola akan menutup aktivitasnya untuk perawatan area dan wahana bermain demi meningkatkan kepuasan serta kenyamanan pengunjung,” kata Erni. Menurutnya, antusias para pengunjung sangat tinggi sejak adanya kebijakan membuka untuk umum secara gratis beberapa waktu lalu sebagai ajang percobaan.

Padahal, pada hari itu manajemen hanya menerima pengunjung yang me­ngadakan corporate gathering dan school gathering. Hingga pukul 17.00 Wita, pengunjung telah menembus angka 5.000 orang.

Erni menambahkan, Bugis Waterpark adalah sebuah taman bermain air berskala Internasional dengan luas empat hektare di mana proses pembuatan dan pengembangannya dilakukan dengan menggandeng perusahaan penyedia alat sistem teknologi terbesar di dunia, yaitu Polin Waterpark Pool & System, Turki.

Kemudian di balik sistem dan alat yang modern, Bugis Waterpark memiliki nilai filosofi dan edukasi budaya lokal yang tinggi. Sebuah tempat yang tidak hanya untuk sekedar rekreasi, tapi juga tempat untuk belajar tentang budaya dan bahasa Bugis.

“Bugis Waterpark terdiri atas tiga Zona, yaitu Zona Allabuang (Pelabuhan), Kampong Rilau (Desa Nelayan), dan Goa Batu Kalibampa (Goa Batu dan Kupu-kupu). Zona Allabuang ditandai dengan adanya Kapal Pinisi berukuran sekitar 4x10 m,” katanya.

Dan kapal ini terletak tepat di depan pintu masuk Bugis Waterpark. Di Kampoeng Rilau terdapat 32 Lego-Lego (Gazebo) sebagai tempat bersantai para pengunjung. Sementara itu di Goa Batu Kalibampa pengunjung akan mendapatkan dua jembatan yang  menyerupai Kupu-­Kupu. (ran/ism-cakrawl)

Senin, 19 November 2012

BENTENG FORT ROTTERDAM





Di Makassar ada satu benteng besar yang berdiri megah, namanya Fort Rotterdam. Jangan bayangkan lokasi benteng ini berada jauh diluar kota, dan kita harus menghabiskan waktu sekian jam untuk duduk dimobil berkecepatan tinggi, karena lokasi benteng ini terletak didalam kota Makassar sehingga cukupm mudah untuk mencapainya.
Benteng dengan halaman seluas dua kali Museum Fatahilah Jakarta ini letaknya didepan pelabuhan laut kota Makasar atau ditengah pusat perdagangan sentral kota. Apabila kita menginap di area seputar pantai Losari, maka jaraknya dalam kisaran radius 2 km-an saja. Dari jalan raya, Fort Rotterdam yang juga akrab disebut benteng Ujungpandang (nama lain dari Makassar) akan  mudah dikenali karena sangat mencolok dengan arsitektur era 1600 an yang berbeda dengan rumah dan kantor diseputarnya. Temboknya hitam berlumut kokoh menjulang hampir setinggi 5 meter, dan pintu masuknya masih asli seperti masa jayanya. Dari ketinggian, bentuk benteng seperti bentuk totem penyu yang bersiap hendak masuk kedalam pantai.







Tempat Bersejarah - Benteng Fort Rotterdam

Memasuki pintu utamanya yg berukuran kecil,  kita akan segera disergap oleh nuansa masa lalu. Tembok yang tebal sangat kokoh, pintu kayu, gerendel kuno, akan terlihat jelas. Masuk ke benteng sebetulnya tidak dipungut bayaran, karena area didalam benteng  tidak dijadikan museum cagar budaya yg kosong melompong. Benteng Rotterdam dijadikan kantor pemerintah yakni Pusat Kebudayaan Makassar, sehingga suasana seram yang biasa kita jumpai dilokasi tua semacam ini tidak begitu kental karena masih dijumpai manusia berseliweran kian kemari. Karena area ini dipakai sebagai kantor, sehingga kebersihan dan kerapihan lingkungan disana masih terawat cukup baik.
Benteng ini awalnya dibangun tahun 1545 oleh raja Gowa ke X yakni Tunipallangga Ulaweng. Bahan baku awal benteng adalah tembok batu yang dicampur dengan tanah liat yang dibakar hingga kering. Bangunan didalamnya diisi oleh rumah panggung khas Gowa dimana raja dan keluarga menetap didalamnya. Ketika berpidnah pada masa raja Gowa ke XIV, tembok benteng lantas diganti dengan batu padas yang berwarna hitam keras.
Kehadiran Belanda yang menguasai area seputar banda dan maluku, lantas menjadikan Belanda memutuskan utk menaklukan Gowa agar armada dagang VOC dapat dengan mudah masuk dan merapat disini. Sejak tahun 1666 pecahlah perang pertama antara raja Gowa yang berkuasa didalam benteng tersebut dengan penguasa belanda Speelman. Setahun lebih benteng digempur oleh Belanda dibantu oleh pasukan sewaan dari Maluku, hingga akhirnya kekuasaan raja Gowa disana berakhir. Seisi benteng porak poranda, rumah raja didalamnya hancur dibakar oleh tentara musuh. Kekalahan ini membuat Belanda memaksa raja menandatangani "perjanjian Bongaya" pada 18 Nov 1667.
Dikemudian hari Speelman memutuskan utk menetap disana dengan membangun kembali dan menata bangunan disitu agar disesuaikan dengan kebutuhan dalam selera arsitektur Belanda. Bentuk awal yg mirip persegi panjang kotak dikelilingi oleh lima bastion, berubah mendapat tambahan satu bastion lagi di sisi barat. Nama benteng diubah pula menjadi Fort Rotterdam, tempat kelahiran Gub Jend Belanda Cornelis Speelman.







Tempat Bersejarah - Benteng Fort Rotterdam
Sel tahanan Pangeran Diponegoro tampak dari dalam sel.


Salah satu obyek wisata yang terkenal disini selain melihat benteng, adalah menjenguk ruang tahanan sempit Pangeran Diponegoro saat dibuang oleh Belanda sejak tertangkap ditanah Jawa. Perang Diponegoro yg berkobar diantara tahun 1825-1830 berakhir dengan dijebaknya Pangeran Diponegoro oleh Belanda saat mengikuti perundingan damai. Diponegoro kemudian ditangkap dan dibuang ke Menado, lantas tahun 1834 ia dipindahkan ke Fort Rotterdam. Dia seorang diri ditempatkan didalam sebuah sel penjara yang berdinding melengkung dan amat kokoh. Diruang itu ia disedikana sebuah kamar kosong beserta pelengkap hidup lainnya seperti peralatan shalat, alquran, dan tempat tidur. Banyak kemudian yang meyakini bahwa Diponegoro wafat di Makassar, lalu ia dikuburkan disitu juga. Tapi ada pendapat lain mengatakan, mayat Diponegoro tidak ada di Makassar. Begitu ia wafat Belanda memindah ia ketempat rahasia agar tidak memicu letupan diantara pengikut fanatiknya di Jawa atau disitu.

TRANS STUDIO MAKASSAR


 
Tentang Trans Studio Theme Park
Makassar`s very own Theme Park. From TV to Reality

TRANS STUDIO THEME PARK,
Trans Studio Theme Park adalah taman hiburan indoor terbesar di Indonesia. Di atas lahan seluas 2.7 Hektar , TRANS STUDIO THEME PARK menyajikan 21 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 4 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik.Para pengunjung dapat merasakan bagaimana menjadi seorang bintang di depan kamera serta menjadi orang – orang di belakang layar dari tayangan – tayangan favorit TRANS TV dan TRANS 7,seperti Dunia Lain,Jelajah,X-travaganza.


Tentang Trans Studio Theme Park
Selamat datang di dunia penuh keajaiban khusus diciptakan untuk anda. Membawa mimpi anda menjadi kenyataan.Bertemu langsung dengan karakter – karakter idola anda.Nikmati persembahan 21 wahana kami yang menantang dan mendebarkan dan hiburan dengan gaya Broadway yang terkenal.

Trans Studio Theme Park menjadikan hari – hari anda penuh dengan keceriaan dan memanjakan anda sekeluarga.Trans Studio Theme Park siap menyambut kedatangan anda dan menjadikan kunjungan anda menjadi pengalaman tak terlupakan.

Studio Central
The Famous Hollywood! Kawasan Hollywood didepan mata anda. Berjalanlah menyusuri Kawasan ini dan liat siapa artis yang ada di Walk of Fame ? . Anda akan dimanjakan oleh arsitektur-arsitektur Hollywood bergaya 60-an. Anda seolah melangkah di pusat negeri hiburan. Temukan juga Bintang
favorit mu seperti Marlyn Monroe .

Lost City
Siapkan diri anda untuk berpetualang! Di kawasan ini anda akan menempuh perjalanan yang hebat. Selamatkan Kru Trans TV dalam ekspedisinya, masuki hutan rimba dalam safari track.Semua petualangan menarik akan menjadi bagian dari penjelajahan anda.Explore the Lost City!

Cartoon City
It`s a Cartoon World! Dunia kartun yang penuh warna – warni dan siapkan kamera anda mengabadikan momen berada di dunia penuh tawa. Dunia kartun yang memikat dan membuaikan imajinasi anda berkelana bertemu dengan karakter – karakter favorite anda

Magic Corner
Keajaiban bermula dari sini. Sentuhan Magis yang akan mempesonakan perjalanan anda. Anda akan hanyut dalam sensasi yang ada di sini. Perjalanan yang akan menyihir anda membuat anda begitu yakin apa yang ada didepan mata. Satu –satunya tempat penuh keajaiban,petualangan yang menggembirakan dan menakjubkan.

PANTAI LOSARI

Jika kalian jalan-jalan ke kota Makassar
Kalian tak afdol jika blom sempat jalan-jalan
Ke salah satu tempat rekreasi di Makassar
Namanya tak asing lagi ditelinga masyarakat setempat
PANTAI LOSARI tempat wisata ini sangat cocok
Jika dikunjungi disaat malam hari
Khusunya malam minggu
Apalagi kalau dikunjungi diminggu pagi
Kalian dapat menemukan orang-orang yang berjualan
Disepanjang jalan di depan anjungan pantai ini
Serta kalian dapat mengikuti senam pagi sehat
Di kawasan anjungan pantai ini
Namun untuk saat ini pantai ini masih dalam tahap renovasi
Atau perlebaran karena sang walikota merencakan
Kota Makassar akan menjadi kota dunia....

Patung SULTAN HASANUDDIN di bandara internasional makassar

Setibanya dimakassar kalia akan melihat patung pahlawan yang berasal dari sulawesi selatan.


   Orang Makassar siapa yang tidak mengenal Sultan Hasanuddin Raja Gowa ke XVI? Namanya tak asing lagi, namun sosoknya saya yakin tidak ada yang pernah melihatnya secara langsung yang masih hidup di zaman sekarang. Sosoknya hanya saya lihat melalui lukisan pahlawan, dengan kumis tebal dan panjang serta mata tajam berbaju warna merah.
   Nah, baru-baru ini dibangun patung Sultan Hasanuddin di depan bandara udara Sultan Hasanuddin yang diresmikan sejak 19 Oktober lalu. Patung Sultan Hasanuddin berdiri tegak setinggi 23 meter di areal bandara. Patung Sultan Hasanuddin tersebut dibuat oleh pematung terkenal Nyoman Warte. Desainnya dilakukan melalui komputerisasi, selanjutnya Nyoman Warte melakukan proses pembuatannya di Bandung selama delapan bulan. Bahan-bahannya diperoleh dari Jerman. Anggaran yang dibutuhkan dalam pembuatan patung senilai hampir 7 milyar. Patung ini free maintanence selama 100 tahun. Bahan baku pembuatan patung tersebut berasal dari tembaga dan stanless.